Kampung Jowo Sekatul Limbangan Merupakan tempat wisata alam yang cukup lengkap dengan berbagai arena permainan ketangkasan, seperti Flying Fox, Outbond, Kampung Wisata dan lain-lain. Pengunjung juga disediakan penginapan yang cukup nyaman sambil menikmati udara yang cukup sejuk. Terletak di Desa Margosari wilayah Kecamatan Limbangan atau sekitar 38 ke arah selatan dari kota Kendal, melewati kecamatan Kaliwungu dan Boja. Dari arah Semarang lewat Ngaliyan ke arah Boja Limbangan.
Selain sebagai tempat rekreasi permainan, restoran, wisata alam juga sebagai tempat olah roso, nglaras dan roso yang menep, penyatuan agar dekat dengan alam.Dari interaksi tersebut smoga membuka nurani kita dan menemukan jadidiri/identitas diri menuju jalan selamat. " Memayu Hayuning Bawono". Juga menambah wawasan tentang jenis-jenis rumah Jawa, Katuranggan hewan, Pethungan Dina dan lain-lain.Rumah dibuat apa adanya, asli dengan tetap bersejarah masih lebih baik, daripada indah tapi kehilangan keasliannya.
Dari interaksi tersebut juga dapat mengakrabkan hubungan keluarga yang kurang harmonis antara orang tua dan anak, silaturahmi, kegiatan merukunkan tetangga ( arisan ), pertemuan-pertemuan, seminar, rapat, reuni, ulang tahun, pesta nikah, dan lain-lain.Rapat, seminar, diskusi ikmiah memberi suasana yang nyaman dan santai, ini akan membangkitkan ide-ide cemerlang dan bermanfaat. Persawahan yang permai, kehidupan desa dan petani yang sederhana dan bersahaja, jauh dari kesan kemrungsung atau gelisah, sungguh pelajaran yang berharga.Gemerciknya air dan anggunnya aliran sungai sungguh menentramkan. Udara yang sejuk dan pohon-pohon yang hijau bebas dari polusi.Semua menawarkan gaya hidup baru ( new lifestyle back to nature ) yang sedang trend saat ini. Orang sudah semakin jenuh dengan tawaran kemewahan kota, yang semu dengan bangunan tinggi menjulang sebagai simbol keangkuhan.Setiap bangunan diusahakan bermakna filosofis Jawa dan melalui prosesi panjang dan melelahkan sebagai kesinambungan pembangunan dan tercapainya tujuan terbentuknya Kampung Jawa.
Selain sebagai tempat rekreasi permainan, restoran, wisata alam juga sebagai tempat olah roso, nglaras dan roso yang menep, penyatuan agar dekat dengan alam.Dari interaksi tersebut smoga membuka nurani kita dan menemukan jadidiri/identitas diri menuju jalan selamat. " Memayu Hayuning Bawono". Juga menambah wawasan tentang jenis-jenis rumah Jawa, Katuranggan hewan, Pethungan Dina dan lain-lain.Rumah dibuat apa adanya, asli dengan tetap bersejarah masih lebih baik, daripada indah tapi kehilangan keasliannya.
Dari interaksi tersebut juga dapat mengakrabkan hubungan keluarga yang kurang harmonis antara orang tua dan anak, silaturahmi, kegiatan merukunkan tetangga ( arisan ), pertemuan-pertemuan, seminar, rapat, reuni, ulang tahun, pesta nikah, dan lain-lain.Rapat, seminar, diskusi ikmiah memberi suasana yang nyaman dan santai, ini akan membangkitkan ide-ide cemerlang dan bermanfaat. Persawahan yang permai, kehidupan desa dan petani yang sederhana dan bersahaja, jauh dari kesan kemrungsung atau gelisah, sungguh pelajaran yang berharga.Gemerciknya air dan anggunnya aliran sungai sungguh menentramkan. Udara yang sejuk dan pohon-pohon yang hijau bebas dari polusi.Semua menawarkan gaya hidup baru ( new lifestyle back to nature ) yang sedang trend saat ini. Orang sudah semakin jenuh dengan tawaran kemewahan kota, yang semu dengan bangunan tinggi menjulang sebagai simbol keangkuhan.Setiap bangunan diusahakan bermakna filosofis Jawa dan melalui prosesi panjang dan melelahkan sebagai kesinambungan pembangunan dan tercapainya tujuan terbentuknya Kampung Jawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar