Disini terdapat dua makam yaitu: Syekh Bela Belu dan Damiakik. Menurut sejarah, Syekh Bela Belu merupakan anggota kerajaan Majapahit yang giat menyebarkan agama Islam . Sebagai ulama Bela Belu sering berpindah pindah sebelum menetap di tempat ini, sampal meninggal dunia.
Usia makam ini sama dengan usia makam Syekh Maghribi .
Di tempat ini juga ditemukan arca Banteng dan arca Putri, yang tidak utuh lagi, dan diperkirakan berhubungan dengan makam. Makam ini terletak di atas Bukit Banteng, dicapai dengan tangga selebar 1,60 m dikelilingi pagar tembok setinggi 1,50m. Bangunan yang ada disini adalah tempat sesaji, tempat Juru kunci, gudang, dan tempat tirakat atau nenepi. Acara yang sering dilakukan di sini adalah Ziarah dan Tirakatan Malam Satu Suro. Pengelolaannya ditangani pihak Kraton Yogyakarta.
Usia makam ini sama dengan usia makam Syekh Maghribi .
Di tempat ini juga ditemukan arca Banteng dan arca Putri, yang tidak utuh lagi, dan diperkirakan berhubungan dengan makam. Makam ini terletak di atas Bukit Banteng, dicapai dengan tangga selebar 1,60 m dikelilingi pagar tembok setinggi 1,50m. Bangunan yang ada disini adalah tempat sesaji, tempat Juru kunci, gudang, dan tempat tirakat atau nenepi. Acara yang sering dilakukan di sini adalah Ziarah dan Tirakatan Malam Satu Suro. Pengelolaannya ditangani pihak Kraton Yogyakarta.
Mohon di tambahkan riwayat semasa hidupnya
BalasHapusMohon di tambahkan riwayat semasa hidupnya
BalasHapus