Rabu, 26 September 2012

Merawat Ular Dipong/ Blood Phyton



Ular dipong atau sering juga disebut blood phyton memiliki nama latin Python Curtus Brongersmai, Python Curtus Curtus, Python Curtus Breitensteini. Ular ini tersebar di sekitar Semenanjung Malaysia, sumatra bagian timur dan sumatra bagian tengah (dibatasi oleh pegunungan), pulau bangka, pulau2 di selat malaka, termasuk kepulauan lingga, kepulauan riau dan pinang.
Saat masih kecil Dipong/ Blood pyton, sangat mudah takut, terkejut dan sedikit pemalu, tetapi setelah beradaptasi dengan lingkungan di sekitar, maka mereka akan menjadi ular yang jinak. Karena mudah dijinakkan maka ular dipong menjadi salah satu ular favorit peliharaan hobiis reptil.Dipong dewasan memiliki ukuran relatif kecil dibandingkan dengan keluarga phyton lainnya. Rata-rata jantan dewasa berkisar1 s/d 1.8 m, sedangkan betina bewasa 1.5 s/d 2.5 m. dipenagkaran dengan perlakuan baik ular Dipong/ blood phyton dapat berumur lebih dari 20 thn

Perawatan:
Dipong/Blood Phyton merupakan jenis ular yang menyukai tingkat kelembaban yang tinggi, untuk itu diperlukan suatu kandang yang memiliki tingkat ventilaasi udara yang bagus untuk menjaga tingkat kelembaban suhu.Perawatan dipong/ Blood phyton memerlukan suhu rata-rata 80’ F,. Dipong/ blood phyton merupakan jenis ular yang senang merendam dirinya/ menyembunyikan dirinya. Disarankan untuk memberikan tanaman sphagnum di dalam kandang, namun hal ini tidak harus dilakukan. Sebagai penggantinya hiding place harus ada dalam kandang, namun pada usia 1 th ke atas hiding place tidak harus ada, hal ini dikarenakan dipong muda membutuhkan waktu beberapa hari untuk beradaptasi dengan lingkungan kandang baik itu suhu maupun kondisi kandang, untuk itu hiding placa sangat membantu untuk beradaptasi. Pemberian hiasan (tanaman, bebatuan, dll) tidak di wajibkan, umunya kandang hanya berupa box dengan ukuran yang disesuaikan menggunakan alas kertas dengan tempat air/ minum yang harus ada.

Makan 
Dalam pemeliharaan, pemberian makan dilakukan seperti halnya ular-ular lain, dipong pada umumnya memakan tikus putih yang banyak di jual di pasar-pasar hewan/ peternakan tikus/ reptile pet shop. Umumnya dipong usia di bawah 1 th di berikan tikus putih berukuran sedang, di atas 1 th dapat di berikan tikus putih yang lebih besar, sebaiknya berikan ukuran makan yang hanya 2x besar kepalanya. Pemberian makan dapat dilakukan 4-7 hari sekali.
Banyak anggapan bahwa dipong/ blood phyton bukan merupakan ular yang diperuntukan bagi pemula, anggapan ini muncul setelah seringkali muncul problem dipong yang susah makan. Diperlukan tingkat kesabaran yang tinggi apabila menjumpai kasus tersebut.
Istilah suap mngkin akan sering di dengar bagi para pemula yang mengalamni kasus diatas, suap dilakukan apabila ular tidak mau makan dalam jangka waktu yang lama, biasanya 2-3 minggu setelah ular dipelihara. Menyuap ular disarankan dilakukan berasama orang yang berpengalaman karena hal ini merupakan opsi terakhir yang harus dilakukan ketika dipong tidak mau makan.

Ganti kulit/ sheeding
Ular berganti kulit dalam 1 bagian. Biasanya proses dimulai dari ular menjadi tidak aktif, warna menjadi kusam, mata tertutup selaput berwarna biru atau ungu. Kemudian kulit kembali menjadi cerah setelah itu ular akan shedding. Pada baby, biasanya ular akan shedding sebulan sekali. Waktu untuk shedding akan berkurang seiring dengan bertambahnya umur. Pada saat proses shedding, kelembaban harus ditambah. Bisa dengan merendam ular selama 15 menit di air hangat, atau dengan menggunakan humidity box.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar