Senin, 23 Juli 2012

Benteng Balangnipa Kabupaten Sinjai



Benteng Balangnipa Terletak di Kelurahan Balangnipa Kec. Sinjai Utara lebih kurang 1 km dari pusat kota Sinjai. Benteng Balangnipa di bangun pada tahun 1557 oleh persetujuan tiga kerajaan yaitu : Bulo-Bulo, Tondong dan Lamatti, yang dikenal dengan nama kerajaaan Tellu Limpo'e.
pada awal pembangunannya, benteng Balangnipa hanya terbuat dari batu gunung yang di ikat dengan lumpur dari sungai Tangka dengan ketebalan dinding "Siwali reppa" (setengah depa). Bentuk dan struktur bangunan benteng tersebut adalah segi empat dan memiliki 4 buah bastion (pertahanan). Ketika Belanda bermaksud menyerang dan menguasai Sinjai, benteng Balangnipa kemudian dijadikan sebagai benteng pertahanan guna membendung serangan yang dilancarkan oleh Belanda dari teluk Bone.
Perlawanan raja-raja dari Tellulimpo'e tersebut dalam menentang agresi Belanda sangat dahsyat sebagaimana dilukiskan dalam sejarah Rumpa'na Mangarabombang atau perang Mangarabombang melawan agresi Belanda tahun 1859-1961.
Karena kekuatan dan peralatan perang kerajaan Tellulimpoe tidak sebanding dengan kekuatan yang dimiliki Belanda , Benteng Balangnipa akhirnya berhasil direbut oleh pasukan Belanda pada tahun 1859 melalui perang Mangarabombang. Setelah Belanda berkuasa di wilayah Persekutuan Kerajaan Tellulimpo'e (Kabupaten Sinjai sekarang), Benteng balangnipa dipergunakan untuk membendung, baik dari serangan dari orang-orang pribumi, persekutuan kerajaan Tellulimpo'e maupun serangan darikerajaan-kerajaan lainnya.
Pada tahun 1864 Benteng Balangnipa direnovasi oleh Belanda dengan menggunakan sentuhan arsitektur eropa dan selesai pada tahun 1868 (dengan bentuk seperti sekarang).
Benteng Balangnipa hingga saat ini tetap terpelihara sebagai salah satu situs peninggalan sejarah kepurbakalaan dan dipergunakan sebagai museum dan pembinaan budaya dan arena atraksi seni budaya tradisional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar