Selasa, 24 Juli 2012

Rebung Asparagus Jenis Sayuran Yang Makin Bergengsi

Asparagus kini menjadi salah satu jenis tanaman sayuran yang sedang naik daun. Bagian yang dikonsumsi adalah batang muda (rebung) atau tunasnya. Sejauh ini ada dua jenis asparagus yang biasa dikonsumsi, yaitu asparagus hijau dan putih. Umumnya masyarakat Indonesia lebih senang menanam asparagus hijau, karena sesuai dengan kondisi tanah dan cuaca.

Asparagus termasuk sayuran berkelas, karena selalu tersedia di restoran mewah dan hotel berbintang. Prospek pengembangannya sangat cerah, karena permintaan pasar terutama ekspor cukup tinggi. Asparagus dikenal sebagai sayuran rebung untuk bahan salad, sup, cah, atau menu campuran tertentu. Menu ini relatif mewah untuk masyarakat Indonesia. Wajar jika harganya mahal.

Tanaman ini memiliki banyak cabang, daunnya halus, tinggi 1-1,6 meter, dengan akar berbonggol. Makin besar bonggolnya, makin banyak produksi rebungnya. Asparagus memiliki umur panjang, bahkan reklamasi dapat dilaku kan lima tahun sekali. Selama reklamasi, produksi rebung akan jalan terus.

Menanam

Sebelum melakukan penanaman, lahan harus diolah (dibajak) cukup dalam danmerata. Setelah itu membuat parit dengan kedalaman 15-20 cm. Jarak antartanaman 40-50 cm, sedangkan jarak antarbaris 1,25-1,50. Pupuk yang digunakan pada tahap awal penanaman adalah pupuk kandang (kompos). Penenaman bibit sebaiknya dilakukan pagi (09.00) atau sore (16.00) hari. Pilihlahbibit terbaik, yang sudah diseleksi dan berumur 5-6 bulan.

Pemeliharaan

Pemeliharaan asparagus relatif mudah. Ada beberapa kegiatan yang mesti dilakukan, antara lain pembumbunan, pemangkasan, pengairan, pemupukan ulang, dan pencegahan hama/penyakit. Pembumbunan dilakukan ketika mulai tumbuh tunas. Perlu diketahui, asparagus tidak menghendaki adanya genangan. Karena itu, di musim hujan perlu dilakukan pendalaman parit.

Sedangkan pemangkasan dilakukan jika induk tanaman sudah memiliki belasan batang atau lebih. Usahakan jumlahnya hanya 8-10 batang saja, selebihnya dipangkas. Tetapi menjelang panen, batang yang disisakan makin sedikit, sekitar 3-5 batang. Pemangkasan juga dilakukan terhadap cabang/batang yang terserang hama dan penyakit.

Pengairan dilakukan dengan menggenangi park setinggi separo ketinggian pant. Tunggu hingga air mere-sap sampai atas, kemudian sisanya dibuang. Pada musimkemarau, hal ini bisa dikerjakan seminggu sekali. Yang tak kalah penting adalah pemupukan ulang. Kalau dalam awal penanaman tak dianjurkan penggunaan pupuk kimia, maka pupuk ini bisa diaplikasikan pada pemupukan ulang.

Pada pemupukan ulang I, gunakan 30 kg urea, 30 kg TSP, dan 20 kg KC1 untuk setiap 1.000 m2 areal tanaman. Pemupukan ulang IImenggunakan 30 kg urea dan 20 kg KC1. Sedangkan pemupukan ulang 111 menggunalcan rumus seperti pemupukan ulang I. Pupuk kandang kembali digunakan untuk pemupukan ulang III,dengan dosis 2.000-3.000 kg per 1.000 m2 areal tanaman.

Pemanenan

Asparagus dapat dipanen bagian rebungnya pada umur empat bulan setelah transplanting. Rebung ini dipanen setelah muncul di atas tanah dalam keadaan pucuk yang masih menguncup. Ada beberapa teknik memanen, misalnya mencabut dan memangkas batang muda. Ada lagi melalui pemotongan batang muda. Cara yang disebut terakhir diyakini lebih baik, karena tidak merusak sistem perakaran tanaman induk.

Panen kedua dilakukan pada umur lima bulan, dengan interval panen dua hari sekali. Panen berikutnya dilakukan pada bulan keenam dan bisa dilakukan saban hari, dan seterusnya. Selain di pekarangan terbuka, asparagus juga bisa dikembangkan dalam green house. Bahkan pertumbuhan relatif lebih baik daripada ditanam di lahan terbuka. yang pasti, kesehatan tanaman lebih teijamin.

Metode ini sudah diterapkan para petani di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung. Penggunaan green house dapat meningkatkan produksi rebung dalam setiap rumpun asparagus. Dalam kebun terbuka, setiap rumpun hanya menghasilkan 1-3 tunas rebung, dengan panjang 12-15 cm. Sedangkan dalam green house, produksi rebung meningkat menjadi 3-4 tunas per rumpun. Panjangnya pun meningkat menjadi 15-20 cm (Suara Merdeka, Sayuran Berkelas Bernama Asparagus, Jumat 24 Juli 2009)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar