Objek wisata Taman Mayura yang terletak beberapa meter ke timur dari pusat perbelanjaan Kota Mataram ini menyimpan banyak nilai seni, budaya dari sejarah kerajaan Hindhu di Pulau Lombok beberapa abad yang silam.
Ditelususri sejarahnya, Mayura berarti burung merak. Nama itu erat kaitannya dengan latar belakang dan sejarah saat pertama kali taman yang luasnya sekitar tiga hektare dan dibangun sekitar tahun 1821 m. Taman ini dibangun oleh Raja Anak Agung Gede Ngurah sebagai tempat rekreasi dan persembahyangan waktu itu.
Sebelumnya lokasi Taman Mayura adalah hutan lebat yang banyak dihuni ular-ular berbisa dan berbahaya. Karenanya, waktu itu raja berinisiatif untuk meminta bantuan kepada sahabatnya yang berasal dari Pakistan guna mengusir binatang berbisa itu.
Orang Pakistan tersebut ternyata menggunakan sejumlah burung merak untuk mengusir ular-ular dari hutan, tempat Taman Mayura akan dibangun.
Jika mengunjungi Taman Mayura, anda akan disuguhkan dengan pemandangan yang jauh dari kesan hingar bingar kota. Suasana sejuk, hijau, dan alami akan menemani anda di tempat tersebut.
Tak hanya itu, di tempat itu juga kita dapat menjumpai sebuah bangunan Pura yang berada tepat ditengah sebuah kolam berukuran besar. Bangunan tersebut merupakan salah satu bangunan peninggalan raja waktu itu.
Ditengah kolam terdapat patung burung merak dan patung haji yang terbuat dari batu. Dua patung itu adalah simbol penghormatan kepada sahabat raja dari Pakistan yang berhasil mengusir ular.
Menyisir lebih jauh Taman Mayura, juga terdapat beberapa benda peninggalan jaman raja waktu itu, seperti meriam atau mesiu milik tentara Belanda yang pernah digunakan untuk menggempur kerajaan Hindhu Lombok. Keaslian dari aset-aset yang ada di Taman juga tetap terjaga dan utuh. Hal itu karena tempat tersebut selalu dijaga dan dipelihara serta dibawah tanggung jawab Anak Agung Biarsah yang masih keturunan langsung dari Raja Anak Agung Gede Ngurah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar