Candi Cangkuang berdiri di atas puncak bukit Pulo Panjang, berukuran 4,5 x 4,5 m2 dengan pintu candi menghadap ke timur. Untuk mencapai pintu candi, harus menaiki sepuluh anak tangga terlebih dahulu. Di dalam candi Cangkuang terdapat sebuah patung dewa Siwa yang sedang duduk bersila. Tangan dan beberapa bagian tubuh patung tersebut sudah tidak utuh lagi. Patung yang dapat diangkat dan dipindahkan ke tempat lain tersebut, menyatu dengan lempengan penutup sumur yang ada di dalam candi. Jika patung diangkat maka akan tampak sumur candi yang dalam dan gelap. Sumur ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan abu jenazah.
Candi Cangkuang diperkirakan merupakan bangunan peninggalan abad VII Masehi. Perhitungan tahun ini didasarkan pada perhitungan usia kelapukan batu candi dan relief garis candi yang masih sederhana. Diperkirakan candi tersebut berasal dari jaman Kerajaan Pajajaran, karena belum ditemukan prasasti dan keterangan tertulis yang dapat memastikan keberadaannya.
Candi Cangkuang diperkirakan merupakan bangunan peninggalan abad VII Masehi. Perhitungan tahun ini didasarkan pada perhitungan usia kelapukan batu candi dan relief garis candi yang masih sederhana. Diperkirakan candi tersebut berasal dari jaman Kerajaan Pajajaran, karena belum ditemukan prasasti dan keterangan tertulis yang dapat memastikan keberadaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar