Rabu, 23 Maret 2011

Karta

Karta, Kerta, atau Charta adalah nama sebuah dusun di wilayah Kalurahan Plered, Kecamatan Plered, kurang lebih 4 kilometer arah selatan dari Kotagede. Karta dulunya adalah sebuah nama kompleks Keraton Mataram setelah Mataram Kotagede.

Keraton Mataram Karta dibangun oleh Sultan Agung. Waktu pembangunan keraton ini tidak diketahui dengan pasti. Akan tetapi mengingat Sultan Agung naik tahta sekitar tahun 1614-an, maka pada abad itulah kira-kira Karta dibangun. Ketika pembangunan Keraton Kerta dilakukan, Sultan Agung untuk sementara masih tinggal di dalam keraton ayah dan neneknya, yaitu di Kotagede.
Peninggalan-peninggalan Keraton Kerta dapat dikatakan sangat minim. Peninggalan yang minim itu pun tidak begitu banyak membantu untuk memperkirakan bagaimanakah kira-kira bentuk Keraton Kerta pada zamannya.

Benda peninggalan yang dapat ditemukan di sana hanya berupa dua buah umpak/alas tiang yang terbuat dari batu andesit, sisa batuan berbentuk persegi yang diduga merupakan salah satu komponen batur. Umpak tersebut berbentuk prisma terpancung. Jumlah umpak tersebut semula adalah empat buah. Satu buah dibawa ke Taman Sari Yogyakarta dan digunakan sebagai alas tiang/umpak Masjid Saka Tunggal yang ada di kompleks Taman Sari Yogyakarta.

Sedangkan umpak yang satu lagi berada di Desa Trayeman, Bantul. Pada sisi selatan umpak-umpak tersebut terdapat struktur batu putih yang membujur ke arah timur-barat (sekarang sudah tidak kelihatan bekas-bekasnya). Selain peninggalan-peninggalan tersebut, ada lagi peninggalan yang lain yang berupa kompleks makam lama dan sisa-sisa Masjid Agung Kerta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar