
Kebanyakan orang tahu bahwa desa ini memiliki situs khusus di mana makam kakek Iman Soedjono, salah satu dari tujuh puluh bangsawan yang mengambil versus senjata pendudukan Belanda yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro pada 1825-1830. Di samping makam kakek Iman Soedjono berbohong makam kakek Djoego atau Kiai Zakaria II,
seorang tokoh lokal yang pertama kali memelopori teknologi baru dalam pertanian saat itu. Biasanya pengunjung yang datang untuk mengunjungi tempat ziarah ini percaya bahwa akan membawa keberuntungan untuk karya mereka, kehidupan masa depan, seperti: perdagangan, membuat pertanian kesehatan, dll
waktu disarankan untuk mengunjungi sepulchers kudus adalah lazim pada hari Kamis malam atau "Jum'at Legi" Kalender (Jawa). Makam itu sendiri sudah lama dilengkapi dengan fasilitas yang memadai untuk kedua ziarah dan wisatawan. aksesibilitas adalah terjangkau.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar