Sabtu, 07 Mei 2011

Candi Tikus

Candi Tikus adalah sebuah candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang terletak di kompleks Trowulan, tepatnya di Dukuh Tinuk, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Candi ini merupakan salah satu situs arkeologi utama di Trowulan. Bangunan Candi Tikus berupa tempat ritual mandi (petirtaan) di kompleks pusat pemerintahan Majapahit. Bangunan utamanya terdiri dari dua tingkat.

Situs candi ini digali pada tahun 1914 atas perintah Bupati Mojokerto Kromodjojo Adinegoro. Karena banyak dijumpai tikus pada sekitar reruntuhannya, situs ini kemudian dinamai Candi Tikus. Candi Tikus baru dipugar pada tahun 1985-1989.

Candi Tikus diperkirakan dibangun pada abad ke-13 atau abad ke-14. Candi ini dihubungkan dengan keterangan Mpu Prapanca dalam kitab Negarakertagama, bahwa ada tempat untuk mandi raja dan upacara-upacara tertentu yang dilaksanakan di kolam-kolamnya.

Bangunan yang terbuat dari batu bata merah dengan ukuran tinggi 5,20 meter, panjang 25,4 meter dan lebar 23,6 meter ini konon merupakan taman air dan tempat bersuci putri kerajaan Majapahit. Candi ini disebut Candi Tikus karena sewaktu ditemukan merupakan tempat bersarangnya tikus yang memangsa padi para petani.
Arsitektur bangunan melambangkan kesucian Gunung Mahameru sebagai tempat bersemayamnya para dewa. Menurut kepercayaan Hindu gunung Mahameru juga merupakan tempat sumber air Tirta Amerta atau air kehidupan, yang dipercaya mempunyai kekuatan magis dan dapat memberikan kesejahteraan.

Dari mitos ini air yang mengalir di Candi Tikus dianggap bersumber dari Gunung Mahameru. Sampai saat ini masih ada masyarakat petani yang percaya bahawa air yang ada di Candi Tikus dapat digunakan untuk menolak atau mengusir hama tikus dari sawah. Candi ini sangat mudah dicapai baik dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar